MEMBERIKAN INFORMASI DAN MELAYANI MASYARAKAT DENGAN CEPAT

Facebook

Jumat, 12 Juli 2019

Keputusan Terkait Wacana Pasar Malam di Desa Abang



Sebelumnya kami sampaikan kepada para Netizen, khusunya warga Desa Abang yg sudah berkomentar, memberikan masukan terkait baik tidaknya Pasar Malam jika diadakan di Desa Abang. Ada beberapa hal yg bisa disimpulkan.

Warga yg setuju.
1. Setuju karena ada hiburan di tengah masyatakat yg butuh hiburan baik itu untuk anak-anak juga konser musik untuk orang dewasa. Jelas ini membuat orang happy dan menghilangkan kejenuhan dan mengurangi stres warga.

2. Setuju dengan catatan keamanan benar-benar dijaga. Polisi dan pecalang. Tdk boleh ada mabuk2an, jika ada yg buat tdk beres apalagi berkelahi harus diamankan. Tangkap dan penjarakan saja sebagai efek jera.

3. Ada usul Setuju tapi gratis. Kalau Masuk gratis. Tapi jelas ada parkir, dan kalau ada konser tetap harus bayar. Karena mendatangkan artis jelas butuh biaya tinggi. Keuntungan?? Konser itu minimal butuh biaya 20 juta. Jika karcis masuk 15 ribu perorang, maka setidaknya butuh 1.400 orang yg datang menyaksikan konser. Sekelas di Desa Abang mencari 1000 orang nonton konser mau bayar tiket jelas bukan pekerjaan mudah.

4. Setuju tapi juga diiisi stand kerajinan masyarakat lokal. Juga pedagang2 lokal dilibatkan, ditata dengan baik. Sehingga pasar malam juga bermanfaat ke ekonomi warga desa. Tidak lari ke pengelola yg notabene orang luar desa dan luar Bali.

5. Setuju dengan catatan hiburan juga ada yg seni balinya semisal tari-tarian bali atau tabuh. Biar seperti PKB. Tapi jelas ini harus bayar karcis masuk. Sebab ini bukan PKB yg dibiayai pemerintah provinsi bali ratusan miliar. Ini desa gratisan. Karena dari pihak ketiga yg handel.

Sementara yg tidak setuju dengan alasan:

1. Merusak lapangan. Lapangan Abang yg notabene sebagai lapangan olah raga jangan smapai rusak oleh aktivitas pasar malam. Harus ada jaminan setelah acara lapangan dikembalikan normal.

2. Pasar malam Sebagai penghasil sampah. Juga sampah berbahaya seperti paku. Makanya perlu jaminan biaya angkut sampah perharinya dan pasca kegiatan biar clear lapangan dari sampah.

3. Mengganggu warga sekitar. Jelas live musik dengan suara yg keras mengganggu warga sekitar lokasi. Apalagi yg tua2 yg tidak suka dengan musik. Perlu ada pembatasan live musik dan suara2 musik agar tdk terlalu mengganggu warga sekitar. Bahkan untuk jamnya dibatasi mislanya maksimal jam 11 atau jam 12 malam.

4. Membuat kantong orang tua bokek. Jelas karena kegiatan yg berlangsung minimal 20 hari itu pasti akan menguras isi kantong orang tua. Ketika anaknya jalan-jalan ke pameran tdk boleh tidak bawa uang. Pasti keluar uang untuk beli makanan, pakaian baru, atau naik wahana di pasar malam. Bahkan untuk nonton konser jelas merogoh kantong dalam-dalam. Makanya perlu nabung dulu sebelum pasar malam diadakan.

5. Menguntungkan orang luar. Jelas karena dari Desa hanya sediakan tempat saja. Semua kegiatan dan acara diatur oleh mereka pengelola pasar. Keuntungan masuk ke Desa. Jelas tidak ada. Sewa lapangan?? Itu masuk ke kecamatan karena lapangan gajah Wea Abang aset milik kecamatan.

5. Diduga mengarah kepada prilaku sek bebas. Maklum anak muda baik pria dan wanita pasti keluar ke pameran. Disana kesempatan untuk ketemu. Ada alasan keluar malam ijin sama orang tua. Bukannya nonton pasar malam, eh ditakutkan justru pergi ke tempat malam2 yg lainnya. Nah untuk yg satun ini jelas pengawasan orang tua penting. Selain itu kesadaran para remaja sendiri untuk tdk melakukan hal-hal negatif. Apalagi hubungan seksual di luar nikah. Jangan sampai.

6. Tempat perselingkuhan. Ini bahaya keluar malam yg suka sledat-sledet. Tdk bisa lihat cewek bening dikit. Atau selalu ngintip istri tetangga. Jelas kesempatan para mata keranjang hidung belang yg hoby selingkuh. Cegah dengan menolak setiap tawaran selingkuh. Jaga keharmonisan rumah tangga dengan komunikasi dengan pasangan masing-masing. Tanpa pasar malam pun kalau di hati ada niat selingkuh, yaww susahlah..

Ok seperti itu gambaran yg bisa diambil. Menimbang hal tersebut di atas, Untuk saat ini Desa Abang blm bisa melaksanakan pasar malam seperti yg diminta masyarakat. Oleh karena itu pasar malam lokasinya dipindah ke Desa Culik, Kecamatan Abang, Karangasem dan dibuka mulai 14 Juli 2019 hingga sebulan kemudian.

Mungkin kedepan bisa dilaksanakan di Desa Abang dengan berbagai catatan yg diberikan. Jelas tidak bisa memuaskan semua orang. Dan sesuai keinginan semua orang. Namun yg jelas Pemerintah Desa terus berusaha memberikan yg terbaik untuk warga Desa Abang.
Suksma
TTD
Nyoman Sutirtayana
Kepala Desa Abang

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Arquivo do blog

Definition List

Unordered List

Support